Damar Wulan

Damar Wulan
Damar Wulan, Wayang Klitik dari Jawa Timur.
Dongeng rakyat
NamaDamar Wulan
Juga dikenal sebagaiDamarwulan
Data
PengelompokanTokoh
MitologiHindu
NegaraIndonesia
KawasanJawa Timur

Damar Wulan (sering juga ditulis Damarwulan) adalah seorang tokoh legenda cerita rakyat Jawa. Kisah Damar Wulan cukup populer di tengah masyarakat dan banyak terdapat versi lakon, sendratari ataupun cerita tertulis yang telah dibuat mengenainya.[1][2][3] Umumnya, kisah-kisah tersebut adalah berdasarkan Serat Damarwulan,[4] yang diperkirakan ditulis pada masa akhir Kesultanan Mataram sebelum pecah menjadi dua.

Ringkasan isi

Diceritakan awalnya Damar Wulan mengabdi sebagai tukang rumput kepada Patih Loh Gender dari Majapahit. Karena kepandaiannya, Damar Wulan dapat menjadi abdi andalan Patih Loh Gender, dan Anjasmara putri sang patih terpikat dan jatuh cinta kepadanya. Damar Wulan kemudian mendapat tugas dari raja putri Majapahit, yaitu Ratu Kencana Wungu, untuk menyamar dengan tujuan membantu mengalahkan Menak Jinggo yang konon adalah penguasa Blambangan.

Damar Wulan yang tampan dapat menarik perhatian selir-selir Menak Jinggo, yaitu Waeta dan Puyengan. Dengan bantuan mereka, Damar Wulan berhasil memperoleh senjata sakti gada Wesi Kuning milik Menak Jinggo. Menak Jinggo kemudian berhasil dikalahkan dan Damar Wulan menjadi pahlawan. Ia memboyong kedua selir tersebut, serta pada akhirnya juga mempersunting sang raja putri Majapahit.

Cerita alternatif

  • Dalam kesenian wayang Banyuwangi dan Janger, penggambaran Menak Jinggo berlawanan dengan penggambaran dalam Serat Damarwulan. Menak Jinggo digambarkan berwajah rupawan, disukai banyak wanita, arif bijaksana, dan pengayom rakyatnya. Menak Jinggo memberontak karena Kencana Wungu tidak memenuhi janji menjadikannya suami, setelah Menak Jinggo mampu menaklukkan pengacau Kebo Marcuet yang mengamuk di Majapahit. Meskipun akhirnya ia dikalahkan Damar Wulan, Menak Jinggo tetaplah dianggap terhormat.
  • Sanusi Pane, salah seorang sastrawan Pujangga Baru pernah menulis naskah drama Damar Wulan, yang diberinya judul Sandyakala Ning Majapahit.[5] Meskipun demikian, akhir ceritanya sama sekali berbeda dengan Serat Damarwulan yang dijadikan dasar pembuatannya. Dalam versi Sanusi Pane, nasib Damar Wulan berakhir menyedihkan. Damar Wulan dituduh berkhianat dan tidak dinikahkan dengan sang raja putri. Ia pun akhirnya dihukum mati, dan setelahnya Majapahit ditumbangkan oleh pasukan dari Kerajaan Demak Bintara.
  • Sebenarnya tidak mengapa jika Menak Jinggo digambarkan dengan karakter negatif karena memang legenda/dongeng nya dia seperti itu adanya. Namun jika ingin dikaitkan dengan Sejarah Kerajaan Blambangan, perlu lebih berhati-hati, karena tidak ada nama Menak Jinggo dalam silsilah raja-raja Blambangan yang sesuai dengan zaman dalam legenda tersebut.

Serat Damar Wulan

Wadana atau halaman Serat Damar Wulan, yang berkisah tentang naiknya putera Brawijaya, Kusuma Kancana Wungu, hingga mencapai takhta Majapahit. Ditulis dengan bahasa dan aksara Jawa. Tertanggal Jum'at Manis, 9 Rabi'uIl Awal, tanpa tahun
Sebuah iluminasi di Serat Damar Wulan, menggambarkan seorang wanita tidur dengan tangan di depan matanya, sandal yang hanya diseimbangkan di kaki

Serat Damar Wulan (MSS.Jav.89) adalah salah satu manuskrip Indonesia terindah di British Library, dengan perbendaharaan ilustrasi yang menggambarkan masyarakat Jawa pada akhir abad ke-18. Gambar-gambarnya kaya akan humor dan sang seniman memiliki mata yang luar biasa untuk ekspresi wajah dan postur tubuh (misalnya, seorang wanita tidur dengan tangan di depan matanya, sandal yang hanya diseimbangkan di kaki). Hal-hal sehari-hari digambarkan dengan detail yang menarik, dari sangkar burung hingga pot taman dan tekstil, dengan adegan musik dan tarian yang indah yang sangat menarik bagi para pemain saat ini. Sebuah catatan bahasa Inggris kontemporer yang menyertai sumbangan naskah pada tahun 1815 menyatakan: "Buku ini dikatakan berumur 2 ratus tahun," tetapi menurut Dr. Russell Jones, tanda air dari halaman kertas Belanda yang banyak dijemur dan kotor, "J HONIG" dan "J H&Z," sejauh ini hanya ditemukan dalam manuskrip-manuskrip Indonesia bertanggal sekitar 1800 hingga 1855, sehingga penanggalan akhir abad ke-18 mungkin paling mungkin untuk manuskrip ini. Para cendekiawan awal teks-teks Jawa terkenal mengabaikan aspek artistik naskah, tetapi Serat Damar Wulan terbukti tak tertahankan. Naskah dimulai dengan naiknya putri Brawijaya (Kusuma Kancana Wungu) ke tahta Majapahit. Tanggal Jumahat-Manis, 9 Rabingulawal, tidak diberi tahun.[6][7]

Naskah Damar Wulan diilustrasikan secara lengkap, dengan 153 ilustrasi berwarna, menampilkan kehidupan keraton, arak-arakan, peperangan dan kehidupan sehari-hari orang Jawa. Beberapa gambar adalah en profile dengan cara wayang kulit, tetapi ada juga banyak detail yang realistis. Naskah tersebut dikumpulkan di Cirebon pada tahun 1815 oleh Lt.-Col. Raban, mantan Residen Cirebon, tetapi sebuah prasasti berbahasa Inggris di akhir naskah melaporkan bahwa usianya sudah 200 tahun ketika dikumpulkan.[8]

Serat Damar Wulan sudah terkenal di kalangan ulama. Ilustrasinya menjadi subyek sebuah artikel di BKI yang diterbitkan pada tahun 1953 [9] dan sejumlah gambarnya, termasuk ilustrasi indah dari pertunjukan topeng di atas, diterbitkan pada tahun 1991 di Annabel Teh Gallop dan Bernard Arps, Golden Letters, dan kemudian direproduksi secara luas. (Salah satu gambar ini, menunjukkan teks yang sedang dibaca, dimasukkan dalam monografi Nancy Florida, Writing the Past, Inscribing the Future.[8]

Galeri dan transkripsi

Pemindaian manuskrip asli oleh British Library telah dilakukan pada tingkat resolusi yang sangat tinggi (90 MB per halaman) yang memungkinkan kapasitas luar biasa untuk memperbesar (zoom in).[8]

Galeri dari buku Serat Damar Wulan dengan lebih dari 66 gambar saat ini tersedia di Wikisource bahasa Jawa: s:jv:Serat Damar Wulan. Sedangkan transkripsinya masih dilangsungkan di s:jv:Indhèks:Serat Damar Wulan.pdf.

Lihat pula

  • Damarwulan, Keling, Jepara
  • Janger
  • Osing
  • Wayang krucil

Referensi

  1. ^ Koesoemawardhani, Goesti Raden Adjeng Siti Noeroel Kamaril Ngasarati. Damar Woelan ngarit. Toneelstuk van de Langendrija-Klitik (lakon wayang klitik). Soerakarta, 1930.
  2. ^ Sastradiredja, Mas. Wawatjan Damarwoelan. Penerbit Balai Poestaka, Batavia, 1931.
  3. ^ Moeis, Abdoel. Hikajat Damar Wulan. Penerbit G. Kolff, Bandung, 1950.
  4. ^ Tjakraningrat, Kangdjeng Pangéran Harja. Serat Damarwulan. Penerbit R. Soemodidjojo, Ngajogjakarta Hadiningrat, 1953.
  5. ^ Pane, Sanusi. Sandyakala Ning Majapahit. Penerbit Balai Poestaka, Batavia, 1933.
  6. ^ Deskripsi buku dari Library of Congress Amerika Serikat: Letter of Damar Wulan. | Library of Congress
  7. ^ Everyday life in Java in the late 18th century: Serat Damar Wulan, Annabel Teh Gallop, 2013
  8. ^ a b c Serat Damar Wulan , Matthew Isaac Cohen, 2013
  9. ^ [1] Diarsipkan 2016-12-22 di Wayback Machine. Pranala pengganti: Editorial note (met platen) (zie Nr. 1381) via Brill.com

Pranala luar

Wikisumber memiliki naskah asli yang berkaitan dengan artikel ini:
jv:Serat Damar Wulan
  • Subordinasi Wanita dalam "Damar Wulan" Diarsipkan 2007-05-26 di Wayback Machine., artikel Beni Setia pada Kompas CyberMedia, Senin 25 Agustus 2003
  • Memburu Punggawa Praja lewat Laku Ngenger, dari rubrik Kejawen: Suara Merdeka Cyber News, 14-08-26
  • Biografi Tokoh Sanusi Pane[pranala nonaktif permanen], dari situs Forum Bahasa dan Sastra, Pusat Bahasa Depdiknas
  • Sekilas Info: Embrio Museum Rakyat Blora[pranala nonaktif permanen], dari situs Newsletter - Berita dari Blora Vol 3 No 1 Januari 2007
  • Sinetron Darmawulan
  • Sejarah Wesi Kuning Minak Djingo dan Damar Wulan
  • l
  • b
  • s
Aceh
  • Banta Berensyah
  • Mentiko Betuah
  • Putra Mahkota Amat Mude
  • Si Kepar
  • Si Parkit Raja Parakeet
  • Tujuh Anak Lelaki
Sumatera Utara
Riau
Sumatera Barat
Kepulauan Riau
  • Asal Usul Kota Tanjungpinang
  • Asal Usul Nama Pulau Penyengat
  • Asal Usul Pulau Batam dan Duri Angkang
  • Asal Usul Pulau Bintan
  • Awang Sambang Elang Raja di Laut
  • Badang Sandim Sani dan Batu Ampar
  • Datuk Putih Laksemana Bentan
  • Dongeng Ikan Lebai Suka Kenduri
  • Dongeng Hantu Laut Datuk Jerampang
  • Dongeng Ketam Buan dan Ugui
  • Dongeng Sungai Jodoh
  • Dongeng Wak Colak Yong Dede
  • Hang Nadim Laksemana Bertimbakan Darah Tiga Puluh Kali
  • Jenawi Pusaka Perang Lanun
  • Keris Sempena Riau
  • Kisah Pulau Senua
  • Legenda Gunung Daik
  • Padi Penaungan
  • Perselisihan Ikan Tongkol dan Ayam Jantan
  • Putri Pandan Berduri
  • Raja Bentan Wan Seri Benai
  • Riwayat Orang Laut Enam Suku
  • Riwayat Pulau Paku
  • Tok Nyang Saka Baka Muka Kuning
Jawa Barat
Jawa Tengah
Jawa Timur
Sulawesi Selatan
Papua
Daftar cerita rakyat di Indonesia menurut provinsi (kategori)
Sumatra
  • Aceh
  • Bengkulu
  • Jambi
  • Kepulauan Riau
  • Kepulauan Bangka Belitung
  • Lampung
  • Riau
  • Sumatera Barat
  • Sumatera Selatan
  • Sumatera Utara
Jawa
  • Banten
  • Jakarta
  • Jawa Barat
  • Jawa Tengah
  • Jawa Timur
  • Yogyakarta
Nusa Tenggara
  • Bali
  • Nusa Tenggara Barat
  • Nusa Tenggara Timur
Kalimantan
  • Kalimantan Barat
  • Kalimantan Selatan
  • Kalimantan Tengah
  • Kalimantan Timur
  • Kalimantan Utara
Sulawesi
  • Gorontalo
  • Sulawesi Barat
  • Sulawesi Selatan
  • Sulawesi Tengah
  • Sulawesi Tenggara
  • Sulawesi Utara
Maluku
  • Maluku
  • Maluku Utara
Papua
  • Papua
  • Papua Barat
  • Papua Barat Daya
  • Papua Pegunungan
  • Papua Selatan
  • Papua Tengah