Jinmenju

ilustrasi Ninmenju dalam buku Konjaku Hyakki Shūi (今昔百鬼拾遺), pohon yang tumbuh di relung pegunungan terpencil, dengan bunga yang menyerupai wajah manusia

Jinmenju (Jepang: 人面樹code: ja is deprecated ) atau Ninmenju (Jepang: にんめんじゅcode: ja is deprecated ) menurut cerita rakyat Jepang, merupakan yokai berbentuk pohon yang memiliki bunga menyerupai wujud kepala manusia. Kepala-kepala tersebut tidak dapat berbicara, namun hanya dapat tersenyum dan tertawa. Jinmenju hanya akan berbuah pada musim gugur dan menghasilkan buah yang rasanya manis dan asam.[1] Versi lain dari ninmenju adalah pohon Mizuki yang berasal dari Prefektur Aomori.[2]

Ninmenju pertama kali muncul pada sebuah halaman ensiklopedia dari periode Edo berjudul Wakan sansai zue.[3] Ensiklopedia tersebut mendokumentasikan hewan, tumbuhan, dan yōkai dari berbagai negara dan budaya. Istilah tersebut diparafrasakan dari Sancai tuhui, sebuah ensiklopedia Cina yang diterbitkan pada tahun 1609. Diceritakan didalamnya bahwa ninmenju berasal dari negeri asing Daishi-koku (大食国). Daishi adalah pengucapan Jepang dari nama Cina "ming" untuk dunia Islam, yang berasal dari bahasa Persia "tāz" . Tāz sendiri dalam bahasa Persia berarti muslim, yang akar katanya berasal dari Tayy, suku Arab yang berkembang di bawah Kekhalifahan Abbasiyah.[1]

Terdapat kemiripan antara pohon Waq Waq dalam mitologi Islam dengan ninmenju.[4] Pohon tersebut juga digambarkan memiliki buah yang berbentuk seperti manusia dan hewan yang tumbuh di pulau mitos Waqwaq di tanah Zanj, sebuah daerah di Afrika dekat Zanzibar saat ini. Buahnya bisa berbicara, tetapi akan mati beberapa hari setelah dipetik. Legenda mengatakan bahwa kematian Alexander Agung pernah diramalkan oleh salah satu pohon tersebut. Sumber literatur menyebutkan ada kemungkinan pohon Waqwaq merupakan pohon yang sama dari Daishi-koku yang dirujuk oleh Sancai Tuhui tersebut.[1]

Referensi

  1. ^ a b c "Ninmenju | Yokai.com" (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-01-26. 
  2. ^ Mittman, Asa Simon; Dendle, Peter J., ed. (2017). The Ashgate Research Companion to Monsters and the Monstrous. Taylor & Francis. ISBN 9781351894319.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
  3. ^ Papp, Zília (2010). Traditional Monster Imagery in Manga, Anime and Japanese Cinema. Brill. hlm. 44.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
  4. ^ Sekien, Toriyama (2017). Japandemonium Illustrated: The Yokai Encyclopedias of Toriyama Sekien. Dover Publications. hlm. 167. ISBN 9780486800356.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)

Bacaan lanjutan

  • Bane, Theresa (2016). Encyclopedia of Beasts and Monsters in Myth, Legend and Folklore. Tokyo: McFarland. ISBN 9780786495054.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
  • Foster, Michael Dylan (2015). The Book of Yokai: Mysterious Creatures of Japanese Folklore. University of California Press. ISBN 9780520253629.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
  • Papp, Zília (2010). Anime and Its Roots in Early Japanese Monster Art. Brill. ISBN 9789004202870.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
  • Yoda, Hiroko (2013). Yokai Attack! The Japanese Monster Survival Guide. Tokyo: Tuttle Publishing. ISBN 9781462908837.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
  • l
  • b
  • s
Cerita rakyat
Utamaro Yama-uba dan Kintaro
Koleksi naskah
Makhluk legenda
Folkloris


Ikon rintisan

Artikel bertopik Mitologi atau cerita rakyat Jepang ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

  • l
  • b
  • s