Konsonan decak langit-langit belakang rongga-gigi sengau
Konsonan decak rongga-gigi sengau
ŋ͡ǃ
Pengkodean karakter
Entitas (desimal)
ŋǃ
Unikode (heks)
U+014b U+01c3
Sampel suara
sumber · bantuan
Konsonan decak rongga-gigi sengau
ǃ̃
Pengkodean karakter
Entitas (desimal)
ǃ̃
Unikode (heks)
U+01c3 U+0303
Sampel suara
sumber · bantuan
Konsonan decak rongga-gigi sengau
ᵑǃ
Pengkodean karakter
Entitas (desimal)
ᵑǃ
Unikode (heks)
U+1d51 U+01c3
Sampel suara
sumber · bantuan
Pengkodean karakter
Kirshenbaum
n.! (n^!)
Sampel suara
sumber · bantuan
Konsonan decak tekak rongga-gigi sengau
ɴ͡ǃ
ᶰʗ
(dsb)
Konsonan decak rongga-gigi sengau adalah tipe konsonan decak yang dapat ditemui di banyak bahasa di Afrika bagian selatan. Simbol dalam Alfabet Fonetis Internasional yang mewakili suara ini adalah ⟨ǃ̃⟩ atau ⟨ᵑǃ⟩. Juga, terdapat simbol yang tidak digunakan dalam IPA, tapi masih digunakan oleh beberapa linguistik adalah ⟨ʗ̃⟩ atau ⟨ᵑʗ⟩.
Karakteristik konsonan
Karakteristik konsonan dari konsonan decak rongga-gigi sengau adalah:
Mekanisme aliran udaranya adalah ingresif lidah (jika dikenal sebagai ingresif langit-langit belakang), yang berarti konsonan ini dihasilkan dari sejumlah udara yang terjebak diantara dua penutupan ditambahkan dengan gerakan "menghisap" dan bukan digerakkan oleh glotis atau paru-paru/diafragma. Pelepasan suara tertutup kedepan menghasilkan suara "decak". Decak bersuara dan sengau memiliki aliran paru-paru egresif yang berkelanjutan.
Tempat artikulasinya yakni rongga-gigi (alveolar), yang berarti diartikulasikan dengan ujung ataupun pucuk lidah berada di alveolair, yang dapat menjadi apikal atau laminal.
Fonasinya yakni bersuara, yang berarti pita suara bergetar saat artikulasinya.
Cara artikulasinya adalah sengau, yang berarti udara keluar melalui hidung, sebagai hentian sengau ataupun dengan tambahan melalui mulut.
Ini adalah konsonan pusat, yang berarti dihasilkan dengan mengarahkan aliran udara di sepanjang bagian tengah lidah, bukan ke samping.
Penggunaan
Konsonan decak rongga-gigi sengau dapat ditemukan di beberapa bahasa dalam famili keluarga bahasa Khoisan di Afrika bagian selatan dan beberapa tetangga bahasa Bantu.
Semua bahasa Khoisan, dan beberapa bahasa Bantu, memiliki Konsonan decak rongga-gigi sengau tekanan kerongkongan. Konsonan ini dapat terjadi setelah menutup kerongkongan, sehingga decakan yang digunakan cenderung diam, tetapi vokal yang dimasukan akan menjadi sengauan.