Siti Fadilah Supari

Menteri Kesehatan Indonesia ke-15Masa jabatan
21 Oktober 2004 – 20 Oktober 2009PresidenSusilo Bambang Yudhoyono
Sebelum
Pendahulu
Achmad Sujudi
Pengganti
Endang Rahayu Sedyaningsih
Sebelum
Anggota Dewan Pertimbangan Presiden
(Kesehatan dan Kesejahteraan Rakyat)Masa jabatan
25 Januari 2010 – 20 Oktober 2014PresidenSusilo Bambang YudhoyonoKetuaEmil Salim Informasi pribadiLahir
Siti Fadilah

6 November 1949 (umur 74)
Surakarta, Jawa Tengah, IndonesiaKebangsaanIndonesiaSuami/istri
Muhammad Supari
(m. 1973; meninggal 2009)
Anak3Alma materUniversitas Gadjah Mada
Universitas IndonesiaPekerjaan
  • Akademikus
  • dokter
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Dr. dr. Siti Fadilah Supari, Sp.JP(K) (lahir 6 November 1949) adalah seorang dosen[1] dan ahli jantung[1] yang menjabat sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden dari 25 Januari 2010 hingga 20 Oktober 2014. Sebelumnya ia menjabat sebagai Menteri Kesehatan Indonesia dalam Kabinet Indonesia Bersatu pimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Pada tanggal 20 Oktober 2004, Siti Fadilah dilantik menjadi Menteri Kesehatan oleh Presiden Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono. Ia menikah dengan Ir. Muhamad Supari dan dikaruniai 3 orang anak.

Pendidikan

Siti Fadilah menyelesaikan sekolah atasnya di SMAN 1 Surakarta . Ia menerima gelar sarjana dari Universitas Gadjah Mada (Yogyakarta) pada tahun 1972. Pada 1987, ia menerima gelar master (S-2) untuk penyakit jantung dan pembuluh darah dari Universitas Indonesia pada 1987. Pada 1996, ia menerima gelar doktor (S-3) dari Universitas Indonesia.

Kursus

Pada 1993, ia mengambil kursus Kardiologi Molekuler di Heart House Washington DC, Maryland (Amerika Serikat) dan kursus Epidemiologi di Fakultas Universitas Indonesia (1997). Pada 1998, ia kursus Preventive Cardiology di Goteborg (Swedia) dan peneliti di Bowman Grey Comparative Medicine (Universitas Wake Forest, Amerika Serikat).

Karier

Sebelum menjadi menteri

Ia tampil sebagai dosen tamu Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, dosen tamu di Pasca Sarjana Jurusan Epidemiologi Universitas Indonesia dan pengajar Departemen Jantung dan Pembuluh Darah Pusat Jantung Nasional Harapan Kita/Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, dan staf pengajar kardiologi Universitas Indonesia.

Siti Fadilah telah menjabat sebagai ahli jantung Rumah Sakit Jantung Harapan Kita selama 25 tahun. Ia juga menjadi Kepala Unit Penelitian Yayasan Jantung Indonesia dan Kepala Pusat Penelitian Rumah Sakit Jantung Harapan Kita.

Menjadi menteri kesehatan

Pada 20 Oktober 2004, ia ditunjuk Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk memimpin Departemen Kesehatan. Serah terima jabatan menkes dari Achmad Sujudi ke Siti Fadilah dilakukan di Jakarta, 21 Oktober 2004.

Siti Fadilah mengakhiri pengiriman virus flu burung ke laboratorium WHO pada November 2006[2][3] karena pengembangan vaksin yang lalu dijual ke negara-negara berkembang, dengan Amerika Serikat mendapat keuntungan dan Indonesia tidak mendapat apa-apa.[4] Ia juga mencegah kemungkinan bahwa strain virus itu akan digunakan untuk senjata biologi.[4] Setelah itu, ia berusaha mengembalikan hak Indonesia. Pada 28 Maret 2007, Indonesia mengumumkan bahwa mereka telah mencapai kesepakatan dengan WHO untuk memulai pengiriman virus dengan cara baru untuk memberikan akses vaksin terhadap negara berkembang.[5] Siti Fadilah mengkonfirmasi pada tanggal 15 Mei 2007 bahwa Indonesia kembali mengirimkan sampel H5N1 ke laboratorium WHO.[3][5]

Pada Maret 2007, ia menuding Askes tidak menyalurkan klaim rumah sakit sesuai dengan permintaan dalam rapat di Dewan Perwakilan Rakyat.

Pada tanggal 6 Januari 2008, Siti Fadilah merilis buku Saatnya Dunia Berubah! Tangan Tuhan di Balik Virus Flu Burung yang berisi mengenai Perjalanannya melawan Flu Burung di Indonesia dan adanya bayang-bayang nekolim dari luar negeri. Bukunya dianggap membongkar cara kerja WHO Sebenarnya.[6] Siti Fadilah membuka ketidak-adilan World Health Organization (WHO) yang telah lebih dari 50 tahun mewajibkan virus sharing yang ternyata banyak merugikan negara miskin dan berkembang asal virus tersebut.[4] Buku ini menuai protes dari petinggi-petinggi WHO dan AS. Buku edisi Bahasa Inggris ditarik dari peredaran untuk dilakukan revisi,[7] sedangkan buku edisi Bahasa Indonesia masih beredar dan memasuki cetakan ke-4.

Siti Fadilah menjamin bahwa Indonesia dapat memproduksi vaksin flu burung sendiri pada Mei 2008.[8][9] Ia juga menyatakan bahwa industri vaksin Indonesia setara dengan Republik Rakyat Tiongkok.[10]

Pada Selasa, 12 Mei 2009, ia meminta disampaikan secara khusus agar penerimaan mahasiswa asing untuk bidang kedokteran dihentikan secara bertahap kepada petinggi Universitas Padjadjaran, Bandung, dihadapan para wartawan, saat berkunjung ke Rumah Sakit Mata Cicendo, Bandung. Alasannya, masih banyak orang Indonesia yang ingin jadi dokter, serta fasilitas rumah sakit yang dipakai untuk praktik mahasiswa kedokteran asing dibiayai oleh uang rakyat tapi dipakai calon dokter dari Malaysia.[11]

Departemen Kesehatan bekerja sama dengan Metro TV, membuat acara talkshow yang bernama Bincang Bincang Bareng Bu Menkes yang kerap disingkat B4M. Acara ini kerap tayang setiap minggu malam, dan yang berperan sebagai co-host adalah Denny Chandra dan Kelik.

Pada bulan Oktober 2009 Presiden Susilo Bambang Yudhoyono secara resmi melantik menteri Kabinet Bersatu II.[12] Endang Rahayu Sedyaningsih ditunjuk sebagai pengganti Siti Fadilah sebagai Menteri Kesehatan yang baru.[13]

Penghargaan

Penghargaan yang pernah diterima antara lain:[14]

Lihat pula

Referensi

  1. ^ a b "Siti Fadilah Supari. Tegas dan Pekerja Keras". Tokoh Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-07-21. Diakses tanggal 2008.  Periksa nilai tanggal di: |accessdate= (bantuan)
  2. ^ "Indonesia Lakukan Pengiriman Virus Sesuai Aturan Domestik". OnTrackMedia Indonesia. Diakses tanggal 21 Agustus 2008. [pranala nonaktif permanen]
  3. ^ a b "Indonesia resumes sending bird flu samples to WHO" (dalam bahasa Inggris). Xinhua News. 16 Mei 2007. Diakses tanggal 21 Juni 2008. Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
  4. ^ a b c Siti Fadilah. "Ulasan buku di blog Siti Fadilah". Siti Fadilah. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-02-16. Diakses tanggal 22 Februari 2008. Pemeliharaan CS1: Menggunakan parameter penulis (link)
  5. ^ a b "Indonesia resumes sharing bird flu samples with WHO" (dalam bahasa Inggris). ABC News Australia, Reuters. 15 Mei 2007. Diakses tanggal 21 Agustus 2008. Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
  6. ^ "WHO: SBY Minta Buku Menkes "Saatnya Dunia Berubah" Ditarik". Harian Sinar Indonesia Baru. 22 Februari 2008. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-06-24. Diakses tanggal 22 Februari 2008. 
  7. ^ "Menteri Kesehatan yang Berani". Kompas.com. Kompas. 8 Maret 2008. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-06-01. Diakses tanggal 3 Juni 2008. Bagian kecurigaan inilah yang kemudian menjadi isu politik antarnegara, berujung pada penarikan buku Fadilah edisi bahasa Inggris. 
  8. ^ "Bio Farma Produksi Vaksin Flu Burung" (dalam bahasa Indonesia). Antara. 11 Mei 2007. Diakses tanggal 21 Agustus 2008. Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
  9. ^ "Indonesia to produce anti-bird flu vaccine" (dalam bahasa Inggris). Xinhua. 15 Desember 2005. Diakses tanggal 21 Agustus 2008. Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
  10. ^ "Industri Vaksin RI Setara China" (dalam bahasa Indonesia). Seputar Indonesia. 21 Agustus 2008. Diakses tanggal 21 Agustus 2008. Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
  11. ^ "Menteri Minta Mahasiswa Kedokteran Asing Dihentikan". Rambu Kota. 12 Mei 2009. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-03-03. Diakses tanggal 12 Mei 2009. 
  12. ^ "Setneg: Presiden Lantik Menteri Kabinet Indonesia Bersatu Periode 2009-2014". Hubungan Masyarakat Kementerian Sekretariat Negara Republik Indonesia. 22 Oktober 2009. Diakses tanggal 22 Oktober 2009. 
  13. ^ Umi Kalsum, Nur Farida Ahniar, Muhammad Hasits (22 Oktober 2009). "Endang Dilantik, Siti Fadilah Absen". VIVA.co.id. Viva News. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-03-04. Diakses tanggal 22 Oktober 2009. Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link)
  14. ^ "Profil di blog Siti Fadilah". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-05-03. Diakses tanggal 2008-06-03. 

Pranala luar

  • Siti Fadilah Supari Fans Club Diarsipkan 2009-03-09 di Wayback Machine.
  • Blog pribadi Siti Fadilah Supari Diarsipkan 2009-10-25 di Wayback Machine.
  • US involved in bird flu conspiracy: Indonesia. Transkripsi wawancara Siti Fadilah dengan wartawan Radio ABC, Australia pada 20 Februari 2008.
  • Kutipan Siti Fadilah
Jabatan politik
Didahului oleh:
Ahmad Sujudi
Menteri Kesehatan Indonesia
2004–2009
Diteruskan oleh:
Endang Rahayu Sedyaningsih
  • l
  • b
  • s
Menko Polhukam: Widodo Adi Sutjipto • Menko Perekonomian: Aburizal Bakrie, Boediono, Sri Mulyani (plt.) • Menko Kesra: Alwi Shihab, Aburizal Bakrie • Mensesneg: Yusril Ihza Mahendra, Hatta Rajasa • Mendagri: Mohammad Ma'ruf, Widodo Adi Sutjipto (ad-interim), Mardiyanto • Menlu: Hassan Wirajuda • Menhan: Juwono Sudarsono • Menkumham: Hamid Awaluddin, Andi Matalatta • Menkeu: Jusuf Anwar, Sri Mulyani • Menteri ESDM: Purnomo Yusgiantoro • Menperin: Andung A. Nitimiharja, Fahmi Idris • Mendag: Mari Elka Pangestu • Mentan: Anton Apriyantono • Menhut: M. S. Kaban • Menhub: Hatta Rajasa, Jusman Syafii Djamal • Menlutkan: Freddy Numberi • Menakertrans: Fahmi Idris, Erman Soeparno • Menteri PU: Djoko Kirmanto • Menkes: Siti Fadilah Supari • Mendiknas: Bambang Sudibyo • Mensos: Bachtiar Chamsyah • Menag: Muhammad Maftuh Basyuni • Menbudpar: Jero Wacik, Mohammad Nuh (ad-interim) • Menkominfo (bernama Menneg Kominfo sampai Januari 2005): Sofyan Djalil, Mohammad Nuh • Menneg Ristek (merangkap Kepala BPPT sampai April 2006): Kusmayanto Kadiman • Menneg Kop-UKM: Suryadharma Ali, Mari Elka Pangestu (ad-interim) • Menneg LH: Rachmat Witoelar • Menneg PP: Meutia Hatta • Menneg PAN: Taufiq Effendi, Widodo Adi Sutjipto (ad-interim) • Menneg PDT: Saifullah Yusuf, Muhammad Lukman Edy, Djoko Kirmanto (ad-interim) • Menneg PPN/Kepala Bappenas: Sri Mulyani Indrawati, Paskah Suzetta • Menneg BUMN: Soegiharto, Sofyan Djalil • Mennegpera: Muhammad Yusuf Asy'ari • Mennegpora: Adhyaksa Dault • Jakgung: Abdul Rahman Saleh, Hendarman Supandji • Panglima TNI: Endriartono Sutarto, Djoko Suyanto, Djoko Santoso • Kapolri: Da'i Bachtiar, Sutanto, Bambang Hendarso Danuri